Ternyata Disini Indah [Naurah'Story Part 3]

#Naura'Story

        PART 3
 • TERNYATA DISINI INDAH•

Oleh : Mutia Solikhah 

    Hari yang tadinya terasa berat karena aku menjalani dengan setengah hati, kini terasa ringan karena berusaha menjalaninya dengan keikhlasan hati.
    Membaca asmaul husna dan hafalan surat pendek di dalam Masjid bersama Pak Kyai sudah menjadi rutinitas kami setiap pagi. Dengan ciri khas Beliau yang selalu memakai kalung sorban di lehernya berserta kopiah yang selalu membuat Beliau terlihat berwibawa di mata santri-santrinya, tidak ketinggalan pula botol semprotan yang selalu Beliau bawa kemana-mana.
     Aku kira botol yang berisi air itu untuk menyemprot burung di kandang atau tanaman di sekolah, ternyata bukan. Pak Kyai menggunakannya sebagai senjata untuk menyemprot anak-anak yang nakal dan susah di atur. Terkadang Beliau juga jahil, dengan sengaja menyemprotkannya kepada kami. (haha, ada-ada saja)
    Dengan semangat yang bertubi-tubi kami membaca asmaul husna, bahkan sampai berlomba-lomba dengan suara yang sekeras mungkin.

"Ya Allahu..Ya Rahmanu..Ya Rahimu.. Ya Maliku.. Ya Quddusu..Ya Salamu.. ya Mukminu..." dan seterusnya sampai dengan selesai

Di lanjutkan menghafal surah pendek

"Bismillahirrahmanirrahim..." Pak Kyai mulai menuntun kami
"innaa a’thaynaakalkausar" kami membacanya bersama-sama
"Stop..."
(semua santri berhenti membaca)
"Yang benar, innaa a’thaynaakalkautsar.. pake 'tsa' bukan 'sa' , ini liat lidah saya, bacanya di pucuk lidah, jadi bacanya 'tsa'.  Paham?" Pak Kyai mengajari secara pelan
"Paham... Pak Kyai."

   Memang terkadang orang-orang sering kali keliru saat membaca huruf hijaiyah. Karena itu, mempelajari hukum tajwid sangatlah penting. Beda pengucapan juga beda makna loh. Jadi kita harus benar-benar memperdalam ilmu tajwid, bahkan hukumnya wajib. Jangan sampai kita salah berkepanjangan. Ya, seperti tadi, yang harusnya di baca 'tsa' malah di baca 'sa', 'sya' di baca 'sa', 'dza' di baca 'da'.
Mungkin ini terlihat sepele. Tetapi sungguh, bagiku ini butuh waktu yang lama untuk benar-benar bisa fasih dalam menyempurnakan cara pengucapan hurufnya. (Makhorijul Huruf)
__________
Jam pertama pelajaran pagi ini di isi oleh Pak Robi, Beliau adalah guru mata pelajaran penjaskes. Dengan menghentakkan kaki secara tiba-tiba pak Guru memasuki kelas kami dan membuat seluruh isi kelas kaget di buatnya.
Guruku yang satu ini memang hobby sekali membuat murid-muridnya tegang dengan ketegasannya, tetapi di balik ketegasannya itu ada sifat humoris yang kadang membuat kami tertawa terpingkal-pingkal.

"Kemarin siapa yang tidak berangkat SBQ'an? maju ke depan sekarang !" tegas beliau

(Dengan sangat terpaksa aku ikut maju ke depan, karena aku tidak tahu kalau kemarin jadi latihan)

"Hii Naura, tumben ko ngga berangkat?  tanya Rena, heran
"Hm...aku ngga tau."

Teman-temanku yang lain pun ikut kaget dan terbengong-bengong melihatku maju ke depan. Karena, yang mereka tau Naura itu anak yang sangat patuh dan taat pada peraturan.
Pak Robi menanyai kami satu-persatu tentang alasan kenapa tidak berangkat, ya kita jawab seadanya saja.

"Oke, sekarang kalian pergi ke lapangan, berdiri menghadap barat, lalu setelah itu sapu semua lingkungan sekolah..!" perintah pak Robi
"Iya pa.. " jawab kami semua dan bergegas keluar kelas
"Yang lain ayo keluar,kita olahraga sekarang!"
kata Pak Robi

"Hahaha kasian deh luu"  ledek Rizal
"Brisik lu Riz,," timpal Angga

Teman-teman yang lainpun ikut mentertawakan kami.

(Beberapa menit kemudian)

Angga  : "Lah gak enak banget kaya gini di hukum...!"
Riky      : "Tau nihh..." sambil melempar batu
Aji         :"Habis ini di suruh nyapu lagi...aduuhh..!"

"Ra, kamu kenapa kok bolos..?" Rena bertanya lagi pada ku
"Lah aku kira ngga jadi latihan, orang anak-anak pada bubar semua,  ya aku ikut pulang lahh.." jawabku dengan santai

setengah jam kemudian

Angga : "Lah bosen banget kaya gini" Angga terlihat lesu
Riky     : "Iya, panas banget lagi.."
Aji        : "Eeh, mending main jago-jagoaan aja yuk..!"

Jago-jagoaan adalah permainan menggunakan dua rumput panjang yang di ikat menjadi satu, kemudian di tarik oleh kedua pemain seperti permainan tarik tambang. Siapa yang bagian rumputnya paling panjang ketika terputus dialah pemenangnya

Riky     : "Ya udah, ayo cepet kita cari rumputnya."
Aji.       : "Nih rik,aku udah nemu, kamu udah belom?
Riky     : "Udah, ayo cepet kita iket."

ketika rumput sudah saling terikat, merekapun siap bertanding.

"Oke,aku jadi wasitnya yah,,, 😅  satuu,, dua,,tigaa,,mulaii.." Angga mengaba-abai mereka
"Ada-ada aja yah mereka, Haha.."
"Haha tau tuh..."

Rena    : "Ayo rik cepet..cepet.."
Angga  : "Aji..aji..aji.. " sambil tepuk tangan
Aji         : "Aaarrrgghhhhh... " menarik dengan sekuat tenaga
Angga   : "Ayo,terus ..terus.. dikit lagi.."
Riky       : "Emmmm.....(sambil merem-merem) Yeeeeee aku menang...Haha" tertawa bangga

Rumputpun terputus dan Riky pemenangnya

Aji          : "laahh Riky, kamu curang mainnya lah.. " Aji sangat kesal karena kalah
Riky       : "Diih apaan, ngga kok..." membela diri sambil meledek

pada akhirnya semua pun tertawa bahagia..

Note : SBQ adalah Seni Baca Qur'an. di Madrasah Tsanawiyah,SBQ itu salah satu ekstrakurikuler wajib yang harus di ikuti oleh setiap murid setiap hari Sabtu.

Belum ada Komentar untuk "Ternyata Disini Indah [Naurah'Story Part 3]"

Posting Komentar

Terima kasih komentarnya FE Learners

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel