Khilaf [Naurah'Story Part 6 ]

#Naura'Story Part 6

KHILAF



"Rena, sini.."
Seseorang berbadan agak gemuk, juga tidak terlalu tinggi dan berkacamata itu melambaikan tangannya dan tersenyum ke arah Rena. Jika di lihat, sekilas Beliau mirip sekali dengan Ustadz Yusuf Mansyur. Iya, Dia Pak Rahman, Guru bahasa Arab kami.

"Iya, Pak.." Rena beranjak dari tempat duduknya, dan segera menghampiri Beliau
"Bagikan ini ke teman-teman yaa..Pak Guru mau pergi sebentar." sembari menyodorkan sebuah amplop besar berwarna coklat, berisi kertas hasil UTS seminggu yang lalu

"Iya Pak guru."
(Rena kembali masuk ke dalam kelas, lalu membuka amplop besar itu)
"Hey, teman-teman..ini hasil ujian Bahasa Arabnya" dia menunjukkan lembaran-lembaran kertas yang ada di tangannya
"Punyaku mana..?"
"Punyaku dong Ren.."
"Hey, jangan berebut"
Mereka langsung mengerubungi Rena, dan mencari namanya masing-masing, begitu juga denganku.
"Alhamdulillah...aku ngga ikut remidial Bahasa Arab" aku tersenyum senang, dan sangat bersyukur.
"Ra, mana hasil nilai kamu? Zahwa mendekatiku dan berusaha mengintip angka yang tertulis di kertasku
"Hmm, dikit koh wa.." aku dengan sigap melipat kertas yang ada di tanganku, lalu ku sembunyikan di belakang punggung.
"Lah, Naura mah gitu..mana sini.." mukanya memelas
"ini.." akhirnya ku tunjukan saja kertasnya
"Yah..kamu curang nih, masa aku remidi sendirian, temenin ngapa..!" canda zahwa
"Hahaha.. ngga mau weee" ledekku
_______
     Bagiku, tidak ikut remidial dalam pelajaran Bahasa Arab adalah termasuk hal yang luar biasa. Walaupun nilaiku hanya mencapai pas-pasan KKM, tapi aku sangat bersyukur. Karena Bahasa Arab itu tidaklah mudah, maklum lah itu bukan bahasa kita sehari-hari. Tapi bagi anak pondok pesantren mungkin lain lagi ceritanya. Kadang aku artikan sebisaku, kalau sudah kepepet dan waktunya hampir habis, aku menggunakan rumus khayalanku sendiri. *hihihi
______
"Assalamu'alaikum.." Pak Rahman datang
"Wa'alaikumsalam...."
"Gimana, udah pada lihat nilainya masing-masing?"
"Sudah pak..."
"Sekarang, yang merasa remidi tetap di dalam kelas, dan yang tidak remidi keluar yaa.. tapi di luar jangan berisik.!"
"Iya Pak.." sahut kami berenam
(Aku, Miftah, Raihan, Anam, Rifqi dan Fadil akhirnya keluar dari kelas)
________
   Kami duduk di emperan kelas, sembari menikmati angin sepoi-sepoi yang berasal dari pekarangan dan sawah di belakang sekolah. Ku pandangi sawah itu, rerumputan padinya berombak seperti air di tepi pantai, karena tersapu angin. Di sisi lain, teman-temanku sedang asyik berbincang, bercanda juga tertawa bersama, aku tidak tau persis apa yang sedang mereka bicarakan. Tapi terdengar samar-samar di telingaku, ternyata mereka sedang membicarakan tentang sepakbola. Hm.
  Melihat aku yang sedang bersandar di tiang tembok depan kelas dan hanya termenung, diam tanpa kata sepatah apapun. Raihan secara diam-diam mengambil batu kecil yang ada di bawah kakinya, dia mulai mengambil ancang-ancang dan fokus ke arahku.

"Klutakkk.." bunyi batu jatuh dan hampir saja mengenaiku
"Woy, Naura jangan ngelamun terus..! ngelamun apaan si..?"
(aku hanya menggelengkan kepalaku dan  pergi tanpa menjawab pertanyaan darinya)
  Semenjak perasaan itu hadir, aku jadi sedikit sungkan bila terlalu dekat dengannya. Padahal dulu aku tidak pernah merasa begini.
_____
Ketika pulang sekolah,

"Naura.." Fadil memanggilku
"Iya..ada apa?"
"Katanya Raihan suka sama kamu loh"
"N***s..!" tanpa ku sadari, sebuah kata kasar terlontar dari mulutku

Mendengar aku berkata seperti itu, Raihan seperti tidak percaya dan kaget. Sangat terlihat jelas sekali dari raut wajahnya

"Ssstttttt..apa sih Fadil, bohong banget, jangan percaya sama dia, Naura..!" kata Raihan, lalu bergegas pergi
"Ya ampun, barusan tadi aku ngomong apa sama dia, Hmm..n***s..?. Pasti dia sakit hati sekali karena kata-kataku tadi. Aku ceroboh sekali ya Allah." aku bergumam dalam hati dengan penuh penyesalan.
___________

"Raihan, aku minta maaf ya..tadi aku ngga sengaja.." aku mengirim pesan lewat SMS
(di sisi lain, Raihan membuka HPnya)
"Ada pesan dari Naura? aduh pulsaku habis lagi..pasti dia nanti ngambek nih.."
"Yah.. ko ngga di bales-bales ya.."

Aku terus menunggu balasan pesan darinya, hingga sampai larut malampun dia tidak juga membalas pesanku.
___________
Keesokan harinya,

    Aku duduk di belakang Raihan sembari mengerjakan tugas. Tidak lama kemudian dia membalikkan badannya dan menghadap ke arahku.

"Kemarin minta maafnya gimana Ra, coba ulangi..." dia meledekku sambil tersenyum
"Hmm...apa sih Raihan" aku tersipu malu
"Ehm.. ehm..ciyeee.. kayanya ada yang pacaran nih.." Putri diam-diam menyimak pembicaraanku dengan Raihan
"Put, please jangan mikir yang macem-macem deh.. " pintaku
__________

    Pacaran?. Sama sekali tidak pernah terlintas di pikiranku untuk berpacaran dengan Raihan, aku lebih baik menyimpan perasaan ini sendiri. Biar saja, Raihan sekarang tidak tau. Suatu saat  dia pasti juga tau dan akan sadar sendiri dengan keanehan sikapku selama ini.
   Buat apa sih pacaran, toh kita masih kecil ini. Aku itu bukannya seperti Mala, yang berani berpacaran sejak kelas empat Sekolah Dasar. Mereka menganggapnya sih itu 'Cinta Monyet'. Bagiku, cinta itu bukan sekedar permainan atau hiburan belaka. Tetapi, cinta itu butuh waktu, untuk benar-benar bisa di pahami dan bagaimana cara menghargainya. Percuma juga kan, pacaran lama tapi ujung-ujungnya putus terus ganti lagi?.

1 Komentar untuk "Khilaf [Naurah'Story Part 6 ]"

  1. This is how my partner Wesley Virgin's adventure begins in this shocking and controversial VIDEO.

    Wesley was in the military-and shortly after leaving-he found hidden, "mind control" tactics that the CIA and others used to get everything they want.

    These are the EXACT same secrets many famous people (notably those who "became famous out of nothing") and elite business people used to become wealthy and famous.

    You've heard that you use only 10% of your brain.

    That's really because most of your brain's power is UNCONSCIOUS.

    Maybe this thought has even occurred INSIDE OF YOUR own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head about 7 years back, while riding an unlicensed, trash bucket of a car with a suspended license and $3 in his bank account.

    "I'm very fed up with going through life paycheck to paycheck! Why can't I become successful?"

    You've been a part of those those thoughts, isn't it right?

    Your success story is waiting to be written. All you have to do is in YOURSELF.

    CLICK HERE TO LEARN WESLEY'S SECRETS

    BalasHapus
Terima kasih komentarnya FE Learners

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel